Pengumpulan
Data & Kutipan
A.
PENGUMPULAN DATA
Pengumpulan
data merupakan salah satu hal yang harus dilakukan guna mencapai tujuan
penulisan. Hal ini berkaitan dengan bagaimana cara mengumpulkan data, siapa
sumbernya, dan apa alat yang digunakan. Berikut ini adalah 5 metode pengumpulan
data :
1. Wawancara dan Angket (Kuesioner)
Wawancara merupakan sebuah pertukaran informasi antara
pewawancara dengan yang diwawancarai, perlu adanya perencanaan dan tujuan
khusus. bertujuan mendapatkan informasi dari narasumber/informan untuk
keperluan proses pengambilan maupun evaluasi kebijakan publik.
Angket yaitu daftar kuesioner yang dijawab secara tertulis
oleh informan. Tujuan pokok pembuatan kuesioner, yaitu :
a)
untuk memperoleh informasi yang
relevan dengan masalah dan tujuan penelitian.
b)
untuk memperoleh informasi dengan
reliabel dan validitas yang tinggi. Hal yang perlu diperhatikan oleh peneliti
dalam menyusun kuesioner, pertanyaan-pertanyaan yang disusun harus sesuai
dengan hipotesa dan tujuan penelitian.
2. Observasi dan penelitian lapangan
Observasi
adalah pengamatan langsung kepada suatu objek yang akan diteliti, sedangkan
penelitian lapangan adalah usaha pengumpulan data dan infomasi secara intensif
disertai dengan analisa dan pengujian kembali atas semua data-data yang telah
dikumpulkan. Observasi bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang tepat mengenai
objek penelitian sehingga dapat disusun daftar kuesioner dan desain penelitian
pencermat.
3. Tes
Tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta alat lain yang
digunakan untuk mengukur keterampilan, pengetahuan intelegensi, kemampuan
atau bakat yang dimiliki oleh individu atau kelompok tersebut.
Ditinjau dari sasaran atau obyek yang akan
dievaluasi, ada beberapa macam tes dan alat ukur :
a)
Tes kepribadian (personality test),
yaitu tes yang digunakan untuk mengungkap kepribadian seseorang,
seperti self–concept, kreativitas, disiplin, kemampuan khusus, dan
sebagainya.
b)
Tes intelegensi (intellegence
test), yaitu tes yang digunakan untuk mengadakan estimasi atau perkiraan
terhadap tingkat intelektual seseorang dengan cara memberikan
berbagai tugas kepada orang yang akan diukur intelegensinya.
c)
Tes sikap atau attitude test,
yang sering disebut dengan istilah kala sikap, yaitu alat yang digunakan untuk
mengadakan pengukuran terhadap berbagai sikap seseorang.
d)
Tes minat (measures test),
yaitu tes yang digunakan untuk menggali minat seseorang terhadap sesuatu.
e)
Tes prestasi (achievement
test), yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang
setelah mempelajari sesuatu.
4. Dokumen
Data dalam penelitian kualitatif
kebanyakan diperoleh dari sumber manusia (human resources),
melalui observasi dan wawancara. Sumber lain yang bukan dari manusia (non-human
resources), diantaranya dokumen (notula rapat, buku harian, laporan
berkala, dll), foto (untuk melukiskan suatu ekspresi objek dan dapat
menggambarkan situasi sosial maupun fenomena) dan bahan statistik (sangat
membantu sekali bagi peneliti dalam menganalisa data, dengan dokumen-dokumen
kuantitatif ini analisa data akan lebih mendalam sesuai dengan kebutuhan
penelitian).
B.
KUTIPAN
Kutipan
adalah salinan kalimat, paragraph atau paendapat dari seorang pengarang atau
ucapan orang terkenal karena keahliannya, baik yang terdapat dalam buku,
jurnal, baik yang melalui media cetak maupun elektronik.
Menurut kamus besar bahasa Indonesia, mengutip adalah
mengambil perkataan atau kalimat dari buku atau yang lainnya. Mengutip itu
berbeda dengan plagiat. Plagiat adalah mengambil karangan-karangan atau
pendapat-pendapat orang lain dengan sengaja dan menjadikannya seolah-olah
karangan atau pendapat sendiri.
Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis,
skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Kutipan adalah
pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu
membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya
oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut.
v Tujuan
Kutipan
1.
Sebagai landasan teori
2.
Sebagai penguat pendapat penulis
3.
Sebagai penjelasan suatu uraian
4.
Sebagai bahan bukti untuk menunjang
pendapat itu
Hal
yang harus diperhatikan oleh seorang penulis :
1)
Penulis mempertimbangkan bahwa
kutipan itu perlu.
2)
Penulis bertanggung jawab penuh
terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan.
3)
Kutipan dapat terkait dengan
penemuan teori.
4)
Jangan terlalu banyak mempergunakan
kutipan langsung.
5)
Penulis mempertimbangkan jenis
kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung.
6)
Perhatikan teknik penulisan kutipan
dan kaitannya dengan sumber rujukan.
v Fungsi
Kutipan
Kutipan
memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :
1)
Menunjukkan kualitas ilmih yang
lebih tinggi.
2)
Menunjukkan kecermatan yang lebih
akurat.
3)
Memudahkan penilaian penggunaan
sumber dana.
4)
Memudahkan pembedaan data pustaka dan
ketergantungan tambahan.
5)
Mencegah pengulangan penulisan data
pustaka.
6)
Meningkatkan estetika penulisan.
7)
Memudahkan peninjauan kembali
penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan
data pustaka.
v Jenis-jenis
Kutipan
Pada
umumnya jenis kutipan dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu :
1.
Kutipan
langsung (Direct Quotation) adalah kutipan yang dilakukan persis seperti sumber
aslinya, kata-kata yang digunakan sama seperti bahan aslinya. Kutipan langsung
biasanya digunakan untuk hal-hal sebagai berikut :
· Untuk mengutip rumus atau model
matematika
· Untuk mengutip
peraturan-peraturanhukum, surat keputudsan, surat perintah.
· Untuk mengutip peribahasa, puisi,
karyadrama, dan kata-kata mutiara.
· Untuk mengutip beberapa definisi
yang dinyatakan dalam kata-kata yang sudah pasti.
· Untuk memgutip beberapa pernyataan
ilmiah yang jika dinyatakan dalam bentuk lain dikhawatirkan akan kehilangan
maknanya.
Kutipan
langsung dibagi menjadi 2, yaitu :
1)
Kutipan langsung pendek (short
direct quotation) adalah
kutipan langsung yang panjangnya tidak melebihi tiga baris ketikan. Kutipan
yang demikian dimasukkan dalam teks dengan memberikan tanda petik dyantara
bahan yang dikutip. Kalau kutipan itu perlu dihilangkan beberapa kata atau
bagian dari kalimat, maka pada awal kalimat diberi titik tiga buah.
2)
Kutipan langsung panjang (Long
Direct Quotation)
adalah kutipan langsung yang
panjangnya lebih dari tiga baris ketikkan. Kutipan tersebut diberi tempat
sendiri, dalam alinea baru yang berdiri sendiri, diketik dengan satu spasi, dan
lebar jorokkan kedalam dan kalimat pertama adalah tujuh ketukan huruf dari
garis tepi yang baru, sedangkan baris kedua dan seterusnya dimulai sesudah dua
ketukan huruf dari garis tepi kiri, serta tidak ditulis antara tanda petik.
Contohnya
:
“Pustaka
Java berisi ribuan (lebih dari 5000) kelas beraneka ragam keampuhan. Kekayaan
ini merupakan kandungan tersembunyi bahwa penggunaannya dapat menghemat ratusan
jam kerja. Keampuhan ini hanya dapat dimanfaatkan bila kita rajin mencoba.
Sebelum membuat solusi sendiri, coba eksplorasi pustaka bahasa, mungkin telah
diselesaikan” (Bambang Hariyanto, Esensi-esensi Bahasa Pemrograman Java, 2007,
Hal. 37-38).
2.
Kutipan
tidak langsung (Indirect Quotation atau paraphrase) adalah kutipan yang tidak persis
sama seperti bahan aslinya. Kutipan ini merupakan suatu ketikan pokok-pokok
pikiran atau ringkasan kesimpulan menurut jalan pikirasn dan bahasa pengutip
sendiri. Kutipan ini tidak dituliskkan diantara tanda petik, melainkan langsung
dimasukkan dalam kalimat atau alinea.
Kutipan
tidak langsung dibedakan menjadi dua, yaitu :
1)
Kutipan tidak langsung pendek (short
indirect quotation) adalah
kutipan tidak langsung yang terdiri dari satu alinea atau kurang.
2)
Kutipan tidak langsung panjang (long
indirect quotation) adalah
kutipan tidak langsung yang terdiri lebih dari satu alinea.
Contohnya
:
“Dalam
karangannya, lembaga tersebut kembali memperjelas bahwa panggalian tersebut
hanya beberapa puluh meter dari masjid Al-Aqsha, dan semakin hari penggaliannya
akan semakin di tingkatkan hingga mencapai kedalaman 10 meter, sampai ke area
masjid Al-Aqsha (Eramuslim.com,16/3/2010).”