Minggu, 09 November 2014

TUGAS 1 BHS INDONESIA "PERTEMUAN KE -2"



1.    Apa perbedaan antara penalaran induktif dan deduktif  ?
Penalaran Deduktif
adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku khusus berdasarkan atas fakta-fakta yang bersifat umum. Proses penalaran ini disebut Deduksi. Kesimpulan deduktif dibentuk dengan cara deduksi. Yakni dimulai dari hal-hal umum, menuku kepada hal-hal yang khusus atau hal-hal yang lebih rendah proses pembentukan kesimpulan deduktif tersebut dapat dimulai dari suatu dalil atau hukum menuju kepada hal-hal yang kongkrit. Contoh : Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status social. Macam – macam penalara deduktif :
a.     Silogisme
b.     Entimen

Penalaran Induktif
Penalaran induktif adalah proses penalaran untuk menarik kesimpulan berupa prinsip atau sikap yang berlaku umum berdasarkan fakta – fakta yang bersifat khusus, prosesnya disebut Induksi. Penalaran induktif tekait dengan empirisme. Secara impirisme, ilmu memisahkan antara semua pengetahuan yang sesuai fakta dan yang tidak. Sebelum teruji secara empiris, semua penjelasan yang diajukan hanyalah bersifat sementara. Penalaran induktif ini berpangkal pada empiris untuk menyusun suatu penjelasan umum, teori atau kaedah yang berlaku umum. Macam – macam penalaran Induktif :
a.     Sempurna
b.     Tidak sempurna


2.    Apa syaratnya supaya kesimpulan dalam deduktif dapat dipercaya ?
Dalam suatu penalaran deduksi kesimpulan dapat ditarik dengan cara :
a.     Menarik kesimpulan dari satu premis
Contoh
·        Premis : Hari Jumat, tanggal 10 September 2010 merupakan hari libur nasional.
·        Kesimpulan          : Hari itu sekolah libur.

b.     Menarik kesimpulan dari dua premis
Contoh
·        Premis 1 : Pegawai Negeri adalah anggota Korpri.
Premis 2 : Anggota Korpri memiliki seragam khusus.
·        Kesimpulan : Pegawai Negeri pasti mempunyai seragam khusus.
Konklusi atau kesimpulan yang biasa kita utarakan harus dapat dipercaya dan dipertanggung jawabkan. Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam penarikan kesimpulan penalaran deduksi, yaitu :
1)    premis harus benar.
2)    penalaran yang menuju kesimpulan harus benar.

3.    Buatlah 2 contoh penarikan kesimpulan melalui generalisasi !
Contoh 1     :
Pendidikan karakter untuk melawan koruptor dan kemerosotan moral bangsa terus dilaksanakan di semua sekolah di Indonesia. Namun perlu kita sadari bahwa para koruptor yang tertangkap sekarang justru berasal dari kaum pemuda yang merupakan calon pemimpin dimasa depan. Banyak juga tawuran dan penyimpangan yang dilakukan oleh para pemuda sekarang seperti pemerkosaan, pencurian dan masih banyak lagi. Bisa dibilang pendidikan karakter masih belum efektif mengubah karakter bangsa.

Contoh 2 :
Tuntutan dengan IPK 3.25 adalah suatu momok terbesar bagi mahasiswa sekarang. Tekanan yang didalam maupun yang diluar cukup besar untuk mahasiswa sekarang. Dengan SKS yang cukup banyak agaknya sungguh menyulitkan bagi mahasiswa. Tugas  yang begitu banyak dan praktikum yang selalu reguler setiap minggu juga menyulitkan bagi mahasiswa untuk membagi waktu. oleh karena itu, dituntut bagi mahasiswa sekarang untuk belajar dan mencari wawasan yang cukup luas diluar sana agar sesudah lulus atau wisuda nanti bisa bekerja yang mahasiswa sekarang inginkan.

4.    Dapat dipercayakah kesimpulan dibawah ini ? jelaskan alasannya !
a.     PA     : Semua profesor pandai.
PK     : Ayahmu pandai.
K       : Pastilah Ayahmu profesor.
Kesimpulannya yang benar adalah tidak dapat dipercaya. Karena tidak semua “Ayah pandai itu professor”.

b.     PA     : Semua ibu kota gedung pencakar langit.
PK     : Disemua kota industri ada gedung pencakar langit.
K       : Jadi ibu kota adalah kota industri.
rumus :
PU     : Semua A=B (disemua kota = ada gedung pencakar langit)
PK     : Semua C=A (disemua kota industri = ada gedung pencakar langit)
S       : Semua C=B (jadi ibu adalah = kota industri)
Kesimpulan yang benar adalah “Disemua kota industri ada gedung pencakar langit”. Hal ini dikarenakan dari PK (A), S (C&B) sudah salah mencatumkan kalimat yang seharusnya PK (A)  adalah “disemua kota” , S (C) adalah “disemua kota industri” dan S (B) adalah “ada gedung pencakar langit”, sehingga kesimpulannya tidak dapat dipercaya.

c.      PA     : Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi unggul.
PK     : Hasil sawah bertambah jika pengairan diatur dengan baik.
K       : Hasil sawah bertambah jika petani menanam padi dan pengairan diatur dengan  baik.
Rumus :
PU     : Semua A=B (Hasil sawah bertambah = jika petani menanam padi unggul)
PK     : Semua C=A (Hasil sawah bertambah = jika pengairan diatur dengan baik)
S : Semua C=B (Hasil sawah bertambah = jika petani menanam padi dan pengairan diatur dengan baik)
Kesimpulan yang benar adalah hasil sawah bertambah jika petani menanam padi unggul. Dikarenakan menanaman kalimat tidak benar yaitu dimana PK (A) dan S (B), dimana PK (A) adalah “hasil sawah bertambah” dan S (B) adalah “jika petani menanam padi unggul”. Sehingga tidak dapat dipercaya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar