Name : Azmy fauzan
NPM : 21212323
Class : 4 EB 24
PENDAHULUAN ETIKA SEBAGAI TINJAUAN
1.
PENGERTIAN
ETIKA
Etika yang
berasal dari bahasa Yunani Kuno “ethikos”, berarti “timbul dari kebiasaan”.
Adalah sebuah sesuatu diamnan dan bagaimana cabang utama filsafat yang
mempelajari nilai atau kualitas yang menjadi studi mengenai standard an
penilaian moral. Etika mencekup analisis dan penerapan konsep seperti benar,
salah, baik, buruk, dan
tanggungjawab. Menurut St. John of Damascus (abad
ke-7 Masehi) menempatkan etika di dalam kajian filsafat praktis practical
philosophy. Sedangkan Etika
profesi adalah panduan dan aturan bagi seleruh anggota baik yang berpraktik
sebagai akuntan publik bekerja di lingkungan dunia usaha pada instansi
pemerintah , maupun di lingkungan dunia pendidikan dalam pemenuhan tanggung
jawab profesionalnya
Kita
sebagai manusia diciptakan Tuhan untuk saling berinteraksi satu sama lain karena pada dasarnya manusia
merupakan makhluk sosial. Hubungan sosial ini tentunya diperlukan suatu batasan diri untuk
menjaga segala sikap dan perbuatan agar menjadi manusia yang bertanggung jawab terhadap lingkungannya. Salah
satu hal yang dapat mengontrol tingkah laku manusa adalah dengan etika. Etika
berasal dari bahasa yunani yaitu ethos yang berarti karakter, watak kesusilaan
atau adat kebiasaan di mana etika berhubungan erat dengan konsep individu atau
kelompok sebagai alat penilai kebenaran atau evaluasi terhadap sesuatu yang
telah dilakukan.
Etika
merupakan salah satu cabang ilmu filsafat oksiologi membahas bidang etika yaitu
tentang nilai keutamaan dan bidang estetika, nilai – nilai keindahan serta
pemilihan nilai – nilai kebaikan.Etika dimulai bila manusia mereflesikan
unsur-unsur etis dalam pendapat spontan kita. Kebutuhan akan refleksi itu akan
kita rasakan, antara lain karena pendapat etis kita tidak jarang berbeda dengan
pendapat orang lain, untuk itulah diperlukan etika. Yaitu untuk mencari ilmu
untuk mengetahui apa yang seharusnya yang diperbuat oleh manusia.
Secara
metodologis, tidak setiap hal menilai perbuatan dapat dikatakan sebagai etika.
Etika merupakan sikap kritis, metodis, dan sistematis dalam melakukan refleksi.
Karena itulah etika merupakan suatu ilmu, obyek dari etika adalah tingkah laku
manusia, akan tetapi berbeda dengan ilmu-ilmu lain yang meneliti juga tingkah
laku manusia. Etika memiliki sudut pandang normative. Yang dimaksu etika
melihat dari sudut baik dan buruk terhadap perbuatan manusia. masyarakat di
lingkungan organisasi tersebut. Cukup banyak aturan dan ketentuan dalam
organisasi yang mengatur struktur hubungan individu atau kelompok dalam
organisasi serta dengan masyarakat di lingkungannya sehingga menjadi kode etik
atau pola perilaku anggota organisasi bersangkutan.
2. Prinsip – prinsip Etika
Ada 2 prinsip etika yaitu :
·
Absolutisme Etika
·
Relativitas Etika
Kedua
prinsip ini merupakan prinsip yang saling bertentangan satu sama lain. Adanya
pertentangan ini disebabkan oleh pebedaan pandangan tentang moral. Keberadaan
kedua prinsip etika ini sudah ada sejak jaman 500SM.
Absolutisme Etika
Absolutisme
artinya dari kata asal absolut yang artinya mutlak merupakan paham yang percaya bahwa
segala sesuatu yang ada memiliki sifat mutlak dan universal. Yang didefinisikan
dapat diartikan sebagai paham etika yang menekankan prinsip moral itu
universal. Berlaku untuk siapa saja, dan di mana saja. Tidak ada kata tawar
menawar dalam prinsip ini, juga tidak tergantung pada adanya kondisi yang
membuat prinsip moral dapat berubah. Untuk memahami gambaran besarnya
diperhatikan contoh berikut ini :
· Bagaimana pun adapun alasanya
membunuh adalah perbuatan tidak normal.
·
Mencuri adalah perbuatan yang keji
dan tidak bermoral.
·
Mengambil hak orang lain adalah
perbuatan yang tidak mempunyai etika.
Relativitas Etika
Relativitas dari kata “bergantung pada… / berkaita dengan”. Yaitu paham yang
percaya bahwa segala sesuatu itu dapat bersifat tidak mutlak, mulai dari pengetahuan
maupun prinsip disiplin ilmu. Terkait dengan istilah relativisme etika, yaitu “relativisme
etika adalah pandangan bahwa tidak ada prinsip moral yang benar secara
universal, kebenaran semua prinsip moral bersifat relative terhadap budaya atau
pilihan individu” Untuk
memahami gambaran besarnya diperhatikan contoh berikut ini :
·
Membunuh itu bisa benar dan juga
bisa salah tergantung apa tujuan orang melakukan pembunuhan.
·
Menolong itu bisa positif maupun hal
yang negatif tergantung apa tujuan menolong dalam arti kebenaran atau
kesalahan.
Etika memiliki
prinsip – prinsip yang mendasari etika sebagai ilmu yang mengajarkan nilai –
nilai kebenaran. Prinsip – prinsip etika tersebut adalah :
·
Prinsip Keindahan
Prinsip ini mendasari segala sesuatu yang mencakup
penikmatan rasa senang terhadap keindahan. Berdasarkan prinsip ini, manusia
memperhatikan nilai – nilai keindahan dan ingin menampakkan sesuatu yang indah
dalam perilakunya. Misalnya dalam berpakaian, penataan ruang, dan sebagainya
sehingga membuatnya lebih bersemangat untuk bekerja.
·
Prinsip
Persamaan
Setiap manusia pada hakikatnya memiliki hak dan tanggung
jawab yang sama, sehingga muncul tuntutan terhadap persamaan hak antara laki –
laki dan perempuan, persamaan ras, serta persamaan dalam berbagai bidang
lainnya. Prinsip ini melandasi perilaku yang tidak diskrminatif atas dasar
apapun.
·
Prinsip
Kebaikan
Prinsip ini mendasari perilaku individu untuk selalu
berupaya berbuat kebaikan dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Prinsip ini
biasanya berkenaan dengan nilai – nilai kemanusiaan seperti hormat –
menghormati, kasih sayang, membantu orang lain, dan sebagainya. Manusia pada
hakikatnya selalu ingin berbuat baik, karena dengan berbuat baik dia akan dapat
diterima oleh lingkungannya. Penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan yang
diberikan kepada masyarakat sesungguhnya bertujuan untuk menciptakan kebaikan
bagi masyarakat.
·
Prinsip
Keadilan
Pengertian keadilan adalah kemauan yang
tetap dan kekal untuk memberikan kepada setiap orang apa yang semestinya mereka
peroleh. Oleh karena itu, prinsip ini mendasari seseorang untuk bertindak adil
dan proporsional serta tidak mengambil sesuatu yang menjadi hak orang lain.
·
Prinsip Kebebasan
Kebebasan dapat diartikan sebagai keleluasaan individu
untuk bertindak atau tidak bertindak sesuai dengan pilihannya sendiri. Dalam
prinsip kehidupan dan hak asasi manusia, setiap manusia mempunyai hak untuk
melakukan sesuatu sesuai dengan kehendaknya sendiri sepanjang tidak merugikan
atau mengganggu hak – hak orang lain. Oleh karena itu, setiap kebebasan harus
diikuti dengan tanggung jawab sehingga manusia tidak melakukan tindakan yang
semena – mena kepada orang lain. Untuk itu kebebasan individu disini diartikan
sebagai : kemampuan untuk berbuat sesuatu atau menentukan pilihan, kemampuan
yang memungkinkan manusia untuk melaksanakan pilihannya tersebut, kemampuan
untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.
·
Prinsip
Kebenaran
Kebenaran biasanya digunakan dalam logika keilmuan yang
muncul dari hasil pemikiran yang logis/rasional. Kebenaran harus dapat
dibuktikan dan ditunjukkan agar kebenaran itu dapat diyakini oleh individu dan
masyarakat. Tidak setiap kebenaran dapat diterima sebagai suatu kebenaran
apabila belum dapat dibuktikan.Semua prinsip yang telah diuraikan itu merupakan
prasyarat dasar dalam pengembangan nilai – nilai etika atau kode etik dalam
hubungan antar individu, individu dengan masyarakat, dengan pemerintah, dan sebagainya.
Etika yang disusun sebagai aturan hukum yang akan mengatur kehidupan manusia,
masyarakat, organisasi, instansi pemerintah, dan pegawai harus benar – benar
dapat menjamin terciptanya keindahan, persamaan, kebaikan, keadilan, kebebasan,
dan kebenaran bagi setiap orang.
3.
BASIS
TEORI ETIKA
·
Etika
Teleologi.
Istilah
teleologi berasal dari bahasa Yunani, telos yang artinya adalah tujuan, di mana
etika teleologi mengandung arti mengenai mengukur baik buruknya suatu tindakan
berdasarkan tujuan yang mau dicapai dengan tindakan itu, atau berdasarkan
akibat yang ditimbulkan oleh tindakan tersebut.
·
Deontologi
Istilah dentologi berasal dari bahasa Yunani, deon yang
berarti kewajiban, di mana yang menjadi dasar baik buruknya perbuatan kita
sebagai manusia adalah kewajiban. Pendekatan deontologi sudah diterima dalam
konteks agama, sekarang juga merupakan salah satu teori etika yang terpenting.
·
Teori Hak
Dalam pemikiran moral dewasa ini, teori hak adalah
pendekatan yang paling banyak dipakai untuk mengevaluasi baik buruknya suatu
perbuatan atau perilaku manusia. Teori Hak merupakan suatu aspek dari teori
deontologi, karena berkaitan dengan kewajiban. Hak dan kewajiban bagaikan dua
sisi uang logam yang sama. Hak didasarkan atas martabat manusia dan martabat
semua manusia itu sama. Karena itu hak sangat cocok dengan suasana pemikiran
demokratis.
·
Teori Keutamaan
(Virtue)
Dimana mengandung arti memandang sikap atau akhlak
seseorang. Tidak ditanyakan apakah suatu perbuatan tertentu adil, atau jujur,
atau murah hati dan sebagainya. Keutamaan bisa didefinisikan sebagai disposisi
watak yang telah diperoleh seseorang dan memungkinkan dia untuk bertingkah laku
baik secara moral. Contoh keutamaan adalah kebijaksanaan, keadilan, suka bekerja
keras, dan hidup yang baik.
Etika adalah suatu perbuatan yang
melakukan tentang aturan baik dan buruk, beretika dalam kegiatan apapun adalah
awal dari keberhasilan emnentukan suatu tindakan. Bisnis yang sukses tidak
hanya dilihat dari hasil usahanya saja,tetapi juga dilihat dari perilaku dan
kepantasan terhadap pelayanan proses berbisnis.
Namun pada
umumnya banyak perusahaan yang mengesampingkan etika demi tercapainya
keuntunagn yang optimal, hanya mengedepankan kepentingan pihak tertentu saja,
sehingga menggeser proritas perusahaan dalam membangun kepedulian di
masyarakat. Kecenderungan itu memunculkan manipulasi dan penyelewengan untuk
lebih mengarah pada tercapainya kepentingan perusahaan. praktek penyimpangan
ini terjadi tidak hanya di perusahaan di Indonesia. Namun terjadi pula
kasus-kasus penting di luar negri.
4.
EGOISM
(EGOISME)
Egoism
dari asal kata “Ego” diri pribadi, pengalaman pribadi mengenai diri sendiri dan
dari kata “Egois” yang bisa diarikan orang yang mengutamakan dirinya sendiri.
Dengan
adanya perilaku yang menentukan penilaian baik atau buruknya tindakan maka
egoism ini adalah merupakan aspek terpenting dalam menjalankan keputusan dalam
sifat dasar manusia, maka akan mengakibatkan mementingkan kepentingan pribadi,
sehingga kepentingan tanggung jawab terhadap kelompok kurang begitu
diperhatikan. Jadi egoism merupakan sifat yang bersifat positif maupun negatif.
Contoh kasus :
kasus Audit Investigasi dan Forensik Petral
Direktur
Utama PT Pertamina (Persero) Dwi Soetjipto menegaskan, bila audit investigasi
dan forensik PT Pertamina Energy Trading Limited (Petral) masih terus berjalan.
Akhir tahun ditargetkan audit tersebut bisa diselesaikan.
"Ya
kalau audit bisa selesai setahun, kalau tidak ada kasus hukum ya selesai
setahun," kata Dwi ditemui di Gedung DPR/MPR RI, Senayan, Jakarta, Senin
(19/10/2015).
Ia
berjanji, hasil audit Petral tidak ada yang ditutupi, termasuk bila ada pihak
yang tersangkut dalam audit Petral tersebut."Nggak akan ditutupi. Kita kan
harus bangun kepercayaan lebih, karena ini yang kita butuhkan bagaimana bangun
kepercayaan publik ke Pertamina," katanya.
Dwi
menambahkan, pihaknya berencana ingin membentuk anak usaha baru yang fungsinya
sama seperti Petral. Karena perusahaan trading bagi sebuah perusahaan minyak
dan gas bumi penting.
""Kemungkinan
kita sedang amati seberapa jauh kondisi saat ini kalau kita kembangkan
international trading atau yang tangani masalah transportasi internasional.
Kalau ada baiknya Pertamina kembangkan, ya kita lihat. Sebetulnya Pertamina kan
punya up stream internasional di Aljazair dan Malaysia. Kalau best practice
dari seluruhnya kan juga memiliki internasional di down stream juga
harusnya," tutup Dwi.
Referensi :
http://dendyraharjo.blogspot.co.id/2013/12/pendahuluan-etika-sebagai-tinjauan.html
http://brainly.co.id/tugas/503066
contoh kasus : http://finance.detik.com/read/2015/10/19/165852/3047758/1034/audit-investigasi-dan-forensik-petral-belum-tuntas
Referensi :
http://dendyraharjo.blogspot.co.id/2013/12/pendahuluan-etika-sebagai-tinjauan.html
http://brainly.co.id/tugas/503066
contoh kasus : http://finance.detik.com/read/2015/10/19/165852/3047758/1034/audit-investigasi-dan-forensik-petral-belum-tuntas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar