1.
Pengertian nilai waktu uang
Nilai waktu uang adalah suatu konsep yang menyatakan bahwa
nilai uang sekarang akan lebih berharga dari pada nilai uang masa yang akan
datang atau suatu konsep yang mengacu pada perbedaan nilai uang yang disebabkan
karena perbedaaan waktu
Konsep nilai waktu uang (time
value of money) dapat dipisahkan menjadi dua,yaitu;
nilai
uang yang akan datang (future value) dan nilai uang saat ini(present value).
a.
NILAI UANG YANG AKAN DATANG
(FUTURE VALUE) Nilai uang yang akan datang (future value) adalah nilai uang
diwaktu akandatang dari sejumlah uang saat ini atau serangkaian pembayaran
yangdievaluasi pada tingkat bunga yang berlaku. Future Value (FV) digunakan
untuk menghitung nilai investasi yang akandatang berdasarkan tingkat suku bunga
dan angsuran yang tetap selamaperiode tertentu.
CONTOH: Uang sekarang Rp.500.000
nilainya lebih tinggi daripada Rp.500.000q pada akhir tahun depan disebabkan karena:
1. Uang Rp.500.000 yang kita miliki
sekarang dapat disimpan di bank dengan mendapatkan bunga misal 5% per tahun sehingga
uang tersebut akan menjadi Rp.525.000 pada akhir tahun.
2. Sehingga uang sekarang Rp.500.000
nilainya menjadi sampai dengan Rp.525.000 pada akhir tahun.
b.
NILAI UANG SAAT INI (Present
Value) Nilai uang saat ini (present value) adalah nilai uang saat ini dari
sejumlahuang yang akan diterima diwaktu yang akan datang yang dievaluasi
padatingkat suku bunga tertentu.Nilai uang saat ini dibagi menjadi 2 :Nilai
Uang Saat ini dari penerimaan sekaligus PV = FVn [ 1/(1 + i)n]Keterangan
notasi:FVn : nilai kemudian tahun ke-nPV : nilai saat iniI : tingkat suku bunga
/keuntungan disyaratkanN : periode pembuangan
CONTOH:
jika kita akan menerima uang sejumlah Rp.12.000.000 satu yang akan
datangdengan bunga 20% per tahun, maka
nilai sekarang (PV) dari penerimaantersebut adalah:Penyelesaian:
PV =
Rp.12.000.000 [ 1/(1 + 0,2)1 ] = Rp.10.000.000
2.
Mengapa Perusahaan Membutuhkan
Dana ?
Setiap
perusahaan membutuhkan dana untuk tetap beroperasi, karena kegagalan dalam
membayar pemasok dapat dapat membuat bangkrutnya usaha. Manajer harus dapat
membedakan dua jenis pengeluaran :
perusahaan
membutuhkan dana jangka pendek ?
-
Memenuhi biaya bulanan
-
Hal-hal darurat yang tidak di antisipasi
-
Permasalahan arus kas
-
Perluasan persediaan yang ada
-
Program promosi temporer
perusahaan
membutuhkan dana jangka panjang ?
-
Pengembangan produk baru
-
Penggantian peralatan modal
-
Merger atau ekuisisi
-
Ekspansi kepasar baru
-
Membangun fasilitas baru
3.
Metode Payback
Metode ini mencoba mengukur seberapa
cepat investasi bisa kembali, karenanya dasar yang digunakan adalah aliran kas,
bukan laba. Namun problem utamanya adalah sulitnya menentukan periode payback
maksimum yang disyaratkan, untuk dipergunakan sebagai angka pembanding. Dalam
prakteknya, yang dipergunakan adalah payback umumnya dari perusahaan-perusahaan
yang sejenis.
Kelemahan lain dari metode ini
adalah diabaikannya nilai waktu uang dan diabaikannya aliran kas setelah
periode payback. Akhirnya kelemahan pertama diatasi oleh metode Discounted Cash
Flow. Misalnya proyek A dengan investasi 20 juta, dengan usia ekonomis 6 tahun,
memiliki aliran kas 6.5 juta per tahun. Proyek B dengan investasi 20 juta juga,
usia ekonomis 10 tahun, aliran kas 6 juta per tahun. Tingkat bunga yang
dianggap relevan adalah 10 %. Maka dalam waktu kurang 4 tahun, investasi A akan
kembali, sedangkan B membutuhkan waktu lebih 4 tahun. Namun secara total
investasi B akan memberikan tambahan kas yang lebih banyak (karena usia
ekonomis yang lebih lama). Jadi dengan DCF ini hanya menyelesaikan masalah
diabaikannya niai waktu uang saja, tetapi belum dapat mengatasi masalah
diabaikannya aliran kas setelah periode payback. Namun demikian cara ini tetap
populer digunakan, namun hanya sebagai pelengkap penilaian investasi saja,
terutama untuk perusahaan yang menghadapi problem likuiditas atau kelancaran
keuangan jangka pendek.
Metode net present value (NPV)
Metode
ini menghitung selisih antara nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih (operasional maupun terminal cash flow) di
masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan
tingkat bunga yang dianggap relevan.
Ada
beberapa konsep menghitung bunga yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya
tingkat bunga tersebut adalah tingkat bunga pada saat keputusan investasi masih
terpisah dari keputusan pembelanjaan ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan
investasi dengan keputusan pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi
tingkat suku bunga, bukan aliran kas).
Metode
NPV
Metode ini menghitung selisih antara
nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih
(operasional maupun terminal cash flow) di masa yang akan datang. Untuk
menghitung nilai sekarang itu, harus ditentukan tingkat bunga yang dianggap
relevan.
Ada beberapa konsep menghitung bunga
yang dianggap relevan itu. Pada dasarnya tingkat bunga tersebut adalah tingkat
bunga pada saat keputusan investasi masih terpisah dari keputusan pembelanjaan
ataupun waktu mulai mengaitkan keputusan investasi dengan keputusan
pembelanjaan (keterkaitan ini hanya mempengaruhi tingkat suku bunga, bukan
aliran kas).
Metode
IRR
Dalam metode IRR, dihitung tingkat
suku bunga yang menyamakan nilai sekarang investasi dengan nilai sekarang
penerimaan-penerimaan kas bersih di masa mendatang. Jika tingkat bunga ini
lebih besar daripada tingkat bunga relevan (yang dipersyaratkan), maka
investasi diangap menguntungkan.
Metode PI
Metod ini menghitung perbandingan
antara nilai sekarang penerimaan-penerimaan kas bersih di masa datang dengan
nilai sekarang investasi. Jika PI lebih besar dari 1, maka diannggap
menguntungkan.